Pembagian Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) memang menjadi salah satu upaya pemerintah dalam memberikan dukungan kepada masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19. Namun, pelaksanaan program ini tidaklah tanpa masalah. Terdapat beberapa permasalahan yang muncul seiring dengan pelaksanaannya, yang membuat sebagian masyarakat merasa kecewa dan menganggap bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak mampu menyelesaikan permasalahan tersebut.
Keterlambatan Penyaluran
Salah satu masalah utama dalam pembagian BLSM adalah keterlambatan penyaluran bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan. Meskipun pemerintah telah menetapkan jadwal penyaluran secara tertulis, namun seringkali ada keterlambatan yang terjadi. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti kekurangan petugas atau teknis administrasi yang kompleks.
Konsekuensi dari keterlambatan penyaluran ini membuat banyak warga yang sudah sangat membutuhkan harus menunggu lebih lama lagi untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah. Bagi mereka yang hidup dalam kondisi ekonomi sulit, setiap harinya memiliki nilai penting dalam mencari nafkah. Keterlambatan tersebut dapat berdampak pada kelangsungan hidup mereka.
Kurangnya Transparansi
Transparansi adalah salah satu nilai penting dalam setiap program pemerintahan untuk menjaga kepercayaan masyarakat. Namun, dalam pembagian BLSM ini, terdapat kekurangan transparansi yang membuat masyarakat merasa khawatir dan tidak percaya terhadap pemerintah.
Tidak ada informasi yang jelas mengenai kriteria pemilihan penerima bantuan. Beberapa warga yang seharusnya memenuhi syarat untuk mendapatkan bantuan justru ditinggalkan tanpa penjelasan yang jelas. Kurangnya transparansi ini menimbulkan spekulasi dan persepsi negatif terhadap pembagian BLSM, sehingga masyarakat menjadi semakin skeptis dan merasa tidak dihargai oleh pemerintah.
Pengabaian Daerah Terdampak
Permasalahan lain dalam pembagian BLSM adalah pengabaian terhadap daerah-daerah terdampak yang membutuhkan bantuan lebih besar. Ada beberapa daerah di Indonesia yang memiliki tingkat kesulitan ekonomi lebih tinggi dibandingkan dengan daerah lainnya, namun mereka tidak mendapatkan alokasi bantuan dengan proporsi yang sesuai.
Masyarakat di daerah-daerah tersebut merasa bahwa mereka telah diabaikan oleh pemerintah pusat. Dalam situasi sulit seperti ini, mereka berharap agar pemerintah dapat memberikan perhatian lebih pada kebutuhan mereka agar dapat bertahan hidup dengan layak.
Kesimpulan
Pembagian BLSM memang merupakan program penting dalam memberikan dukungan kepada masyarakat terdampak COVID-19. Namun, masalah-masalah yang timbul selama pelaksanaannya perlu segera ditangani oleh pemerintah agar tidak menimbulkan ketidakpuasan dan ketidakpercayaan yang semakin meluas di kalangan masyarakat.
Keterlambatan penyaluran, kurangnya transparansi, dan pengabaian terhadap daerah terdampak adalah beberapa permasalahan yang menjadi sorotan dalam pembagian BLSM ini. Diperlukan upaya serius dari pemerintah untuk mengatasi masalah-masalah tersebut agar pembagian bantuan dapat berjalan dengan lebih baik.