Pada tanggal 25 Januari 2022, Presiden Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi, melancarkan program “Tebang Satu Pohon Mrt Ganti 10 Pohon” yang bertujuan untuk mengimbangi efek deforestasi akibat pembangunan jalur Moda Raya Terpadu (MRT) di Indonesia. Langkah ini diambil sebagai salah satu upaya pemerintah dalam memperhatikan isu lingkungan dan menjaga keberlanjutan ekosistem.
Dampak Pembangunan Infrastruktur terhadap Lingkungan
Pembangunan infrastruktur merupakan langkah penting dalam meningkatkan konektivitas antar kota dan daerah. Namun, seringkali pembangunan tersebut tidak terlepas dari dampak negatif terhadap lingkungan, seperti deforestasi dan penurunan kualitas udara. Hal ini mendorong pemerintah untuk mencari solusi yang seimbang antara pembangunan dan kelestarian lingkungan.
Program “Tebang Satu Pohon Mrt Ganti 10 Pohon”
Program “Tebang Satu Pohon Mrt Ganti 10 Pohon” merupakan langkah inovatif yang diambil oleh pemerintah Indonesia untuk meminimalisir dampak negatif deforestasi akibat pembangunan jalur MRT. Konsep program ini adalah setiap pohon yang ditebang untuk proyek MRT akan digantikan dengan penanaman sepuluh pohon baru di lokasi yang sama atau area lain yang telah ditentukan.
Upaya Menjaga Keseimbangan Lingkungan
Langkah-langkah seperti program “Tebang Satu Pohon Mrt Ganti 10 Pohon” menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjaga keseimbangan lingkungan. Dengan penanaman lebih banyak pohon daripada jumlah yang ditebang, diharapkan dapat mengurangi tingkat deforestasi secara signifikan dan memperbaiki ekosistem alami.
Dalam konteks global warming dan perubahan iklim, upaya pelestarian lingkungan menjadi sangat penting untuk keberlangsungan hidup manusia dan makhluk lainnya. Program-program seperti ini memberikan harapan bahwa pembangunan infrastruktur dapat berjalan seiring dengan keberlanjutan alam tanpa mengorbankan masa depan generasi mendatang.