Jokowi Tak Ingin Jaksel Banyak Mal dan Apartemen
Presiden Joko Widodo, atau yang akrab disapa Jokowi, telah mengungkapkan keinginannya untuk mengurangi pembangunan mal dan apartemen di wilayah Jakarta Selatan (Jaksel). Dalam pertemuan dengan para pengembang properti, ia menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara pembangunan infrastruktur dengan keberlanjutan lingkungan.
1. Keinginan untuk Mengurangi Pembangunan Mal
Jokowi menyampaikan keprihatinannya terhadap meningkatnya jumlah mal di wilayah Jaksel. Meskipun mal dapat memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan, namun dampaknya terhadap lingkungan harus dipertimbangkan dengan serius. Presiden menggarisbawahi perlunya menjaga estetika kota dan mencegah kemacetan lalu lintas yang semakin parah akibat pembangunan mal yang berdekatan.
Oleh karena itu, Jokowi menekankan perlunya melakukan perencanaan yang matang sebelum membangun mal baru. Proses perizinan juga harus diperketat untuk memastikan bahwa setiap proyek pembangunan mal memiliki manfaat nyata bagi masyarakat sekitar.
Aktivitas Ekonomi Berkelanjutan
Mengurangi jumlah mal bukan berarti menghambat pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya, langkah ini bertujuan untuk mendorong aktivitas ekonomi yang lebih berkelanjutan. Jokowi mengusulkan alternatif untuk membangun pusat-pusat bisnis yang terintegrasi dengan area perkantoran dan hunian. Dengan demikian, masyarakat dapat bekerja, berbelanja, dan tinggal dalam satu kawasan tanpa harus melakukan perjalanan jauh.
2. Pembatasan Pembangunan Apartemen
Tak hanya mal, Jokowi juga ingin mengurangi pembangunan apartemen di Jaksel. Hal ini dilakukan guna mengatasi kemacetan lalu lintas yang semakin parah dan mengejar keberlanjutan lingkungan di ibu kota. Pembangunan apartemen yang tidak terkendali dapat menyebabkan peningkatan kepadatan penduduk dalam suatu wilayah dan berdampak negatif pada kualitas hidup.
Presiden menekankan pentingnya menjaga pemenuhan kebutuhan hunian dengan tetap memperhatikan konsep kota berkelanjutan. Alternatif yang diajukan adalah membangun rumah susun (rusun) atau perumahan dengan desain yang lebih hijau dan ramah lingkungan.
Ruang Terbuka Hijau
Pengurangan pembangunan apartemen juga bertujuan untuk melestarikan ruang terbuka hijau di ibu kota. Jakarta Selatan telah menjadi salah satu wilayah yang kehilangan banyak area hijau akibat pembangunan properti yang masif. Dengan membatasi pembangunan apartemen, pemerintah berharap dapat menjaga keseimbangan antara area berbentuk beton dan ruang terbuka hijau yang dapat memberikan manfaat bagi kesehatan dan kelestarian ekosistem kota.
3. Peningkatan Transportasi Publik
Jokowi juga menyoroti pentingnya peningkatan infrastruktur transportasi publik di Jaksel. Dalam pertemuan dengan para pengembang, Presiden mengemukakan bahwa pembangunan apartemen dan mal harus disertai dengan peningkatan sistem transportasi yang efisien dan terintegrasi.
Dengan memperkuat infrastruktur transportasi publik, masyarakat akan lebih cenderung menggunakan moda transportasi alternatif seperti bus atau kereta rel dibandingkan kendaraan pribadi. Hal ini akan membantu mengurangi kemacetan lalu lintas dan meningkatkan kualitas udara di ibu kota.
Transportasi Berkelanjutan
Pemerintah tengah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan sistem transportasi publik di ibu kota. Melalui proyek-proyek seperti MRT (Mass Rapid Transit), LRT (Light Rail Transit), dan BRT (Bus Rapid Transit), pemerintah berharap dapat memberikan alternatif yang lebih ramah lingkungan untuk mobilitas penduduk Jakarta.
Peningkatan infrastruktur transportasi juga akan mempermudah aksesibilitas menuju pusat-pusat kerja sehingga masyarakat tidak perlu mencari hunian di jaksel yang padat penduduknya. Dengan demikian, pemenuhan kebutuhan hunian dapat lebih merata di seluruh wilayah Jakarta.
Kesimpulan
Keinginan Presiden Jokowi untuk mengurangi pembangunan mal dan apartemen di Jakarta Selatan menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, keberlanjutan lingkungan, dan kualitas hidup masyarakat. Dengan merencanakan pembangunan yang matang, membatasi pembangunan apartemen, dan meningkatkan infrastruktur transportasi publik, pemerintah berharap dapat mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan serta menjaga estetika kota.