Jokowi, Presiden Indonesia saat ini, telah dikenal karena kegiatan-kegiatannya yang berbeda dari para pendahulunya. Salah satu peristiwa yang menarik perhatian publik adalah kemampuannya untuk dengan mudah menggeser pohon yang menghalangi jalanan. Namun, di sisi lain, terdapat perbandingan yang menarik antara Jokowi dan presiden sebelumnya, yaitu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), terutama dalam hal foto-foto mereka.
1. Kemampuan Unik: Menggeser Pohon
Selama masa jabatannya sebagai Wali Kota Solo dan kemudian Gubernur DKI Jakarta, Jokowi telah menunjukkan kemampuan uniknya dalam menghadapi kendala-kendala infrastruktur. Dalam sebuah insiden pada tahun 2013 di Jakarta, pohon besar tumbang menutupi jalanan utama kota tersebut. Tanpa ragu-ragu, Jokowi memimpin upaya untuk menggeser pohon tersebut dengan menggunakan alat sederhana seperti tali dan truk.
Tindakan ini menjadi viral di media sosial dan banyak warganet mengagumi keberanian dan dedikasi Presiden Jokowi dalam merespons masalah sehari-hari masyarakat dengan cara yang tidak biasa.
2. Perbandingan dengan SBY: Potret Foto
Di dunia digital saat ini, foto-foto memiliki peranan penting dalam membangun citra seorang pemimpin politik. Saat membicarakan foto-foto resmi presiden, terdapat perbedaan yang mencolok antara Jokowi dan SBY.
2.1 Gaya Santai dan Sederhana
Salah satu perbedaan signifikan di antara foto-foto resmi yang dirilis oleh Jokowi dan SBY adalah gaya santai dan sederhana yang ditampilkan oleh Presiden Jokowi. Dalam banyak kesempatan, Jokowi terlihat berpakaian kasual dan memperlihatkan senyumnya yang khas. Ia tidak ragu untuk tampil apa adanya, memberikan kesan bahwa dia adalah seorang pemimpin yang dekat dengan rakyatnya.
Dalam kontras, foto-foto resmi SBY sering kali menampakkan posenya dalam pakaian seragam militer lengkap dengan medali-medali penghargaan. Meskipun memiliki pesona sendiri, foto-foto ini memberikan kesan bahwa SBY lebih memiliki aura kepresidenannya daripada merangkul rakyat secara langsung.
2.2 Kedekatan dengan Rakyat
Foto-foto Jokowi juga menunjukkan kedekatannya dengan rakyat Indonesia. Terdapat banyak gambar dari kunjungan kerjanya di mana ia berinteraksi langsung dengan masyarakat dari berbagai lapisan sosial, mulai dari petani hingga pengusaha.
Sementara itu, foto-foto SBY sering kali menampilkan pertemuan resmi dengan tokoh-tokoh politik atau pidato di podium. Ini memberikan kesan bahwa interaksi SBY lebih terbatas pada kalangan elite politik daripada merangkul masyarakat luas.
3. Perlambatan Perubahan dalam Pemerintahan
Meski ada perbedaan dalam gaya dan pandangan pemimpin, perlambatan perubahan juga menjadi isu yang perlu diperhatikan ketika membandingkan Jokowi dan SBY. Meskipun Jokowi dikenal sebagai tokoh reformis yang berkeinginan untuk mengubah Indonesia, proses pembentukan kebijakan dan implementasinya masih terhambat oleh birokrasi yang rumit dan perlambatan administratif.
Pada sisi lain, SBY juga dihadapkan dengan tantangan serupa selama masa jabatannya. Pengambilan keputusan yang lambat, kurangnya aksi nyata dalam menghadapi korupsi, serta ketidakmampuan untuk menyelesaikan masalah seperti kemiskinan dan pembangunan infrastruktur menjadi beberapa kritik yang dialamatkan kepada pemerintahannya.
Kesimpulan
Perbandingan antara Presiden Jokowi dengan presiden sebelumnya, SBY, menunjukkan perbedaan signifikan dalam hal kemampuan unik menghadapi kendala infrastruktur sehari-hari seperti pohon tumbang. Namun, terdapat juga perbedaan citra antara mereka berdasarkan foto-foto resmi yang dirilis.
Jokowi menunjukkan kedekatan dengan rakyat melalui foto-foto santai dan interaksi langsung dengan masyarakat. Di sisi lain, SBY memiliki aura kepresidenan yang lebih kuat dengan seragam militer dan interaksi yang lebih terfokus pada kalangan elit politik.
Meski Jokowi ingin membawa perubahan positif bagi Indonesia, proses pembentukan kebijakan dan implementasinya masih tidak mudah untuk dilaksanakan. SBY juga menghadapi tantangan serupa selama masa jabatannya.
Dalam kesimpulannya, sementara Jokowi lebih gampang menggeser pohon daripada foto-foto SBY, keduanya dihadapkan pada tantangan yang sama dalam upaya mencapai perubahan yang diinginkan oleh masyarakat Indonesia.