Sebuah insiden unik terjadi di tengah-tengah kampanye politik jelang Pemilihan Umum Presiden pada 2019 di Indonesia. Seorang ibu yang diberi hidangan takjil oleh tim sukses (timses) pasangan capres Prabowo Subianto dan cawapres Hatta Rajasa meminta stiker bergambar presiden petahana, Joko Widodo. Kejadian ini mencuri perhatian publik dan menimbulkan beragam tanggapan dari masyarakat.
Permintaan Tak Terduga
Ibu tersebut tampaknya tidak terpengaruh oleh strategi politik yang sedang dilakukan timses Prabowo-Hatta. Saat diberi takjil oleh para relawan, ibu ini dengan tegas meminta stiker berisi gambar Jokowi, yang merupakan lawan dari pasangan Prabowo-Hatta dalam kontestasi pemilihan presiden.
Pertimbangan Ibu
Mungkin bagi sebagian orang, permintaan tersebut terlihat aneh dan bertentangan dengan dukungan politik yang sedang berlangsung. Namun, dari sudut pandang ibu ini, ia mungkin memiliki alasan tersendiri untuk meminta stiker Jokowi. Hal ini menunjukkan bahwa setiap individu memiliki hak untuk menyatakan pendapatnya tanpa harus terikat pada kepentingan politik tertentu.
Reaksi Masyarakat
Peristiwa ini pun membuat masyarakat merespons secara beragam. Ada yang menganggapnya sebagai bentuk keberanian dan independensi individu dalam menyuarakan pendapatnya. Namun, sebagian lain merasa heran mengapa ibu tersebut memilih untuk menampilkan dukungan kepada lawan politik di tengah momentum kampanye.
Toleransi Berbeda Pilihan Politik
Keberagaman pilihan politik merupakan hal yang wajar dalam sebuah demokrasi. Meskipun setiap orang memiliki preferensi politiknya sendiri, penting untuk tetap menjaga sikap toleransi terhadap pandangan dan pilihan politik orang lain. Insiden ini menjadi pengingat bahwa keberagaman dan perbedaan adalah bagian dari dinamika sosial-politik dalam masyarakat.