Tak Punya Kader Mumpuni, PDIP Korbankan Jokowi
Penyusutan Kualitas Kader PDIP
Sukses dalam politik tidaklah hanya bergantung pada figur pemimpin yang karismatik dan berpengaruh, tetapi juga pada kemampuan partai politik untuk menghasilkan kader-kader yang berkualitas. Namun sayangnya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tampaknya menghadapi masalah serius dalam hal ini.
Pada tahun-tahun terakhir ini, kita telah melihat penurunan kualitas kader-kader PDIP secara signifikan. Hal ini terlihat dari kegagalan PDIP untuk memberikan figur baru yang mampu mengemban amanah kepemimpinan dengan baik. Sebagai partai pemenang Pemilu 2019 yang meraih mayoritas kursi di DPR, tentunya harapan besar jatuh pada PDIP untuk memiliki kader-kader mumpuni sebagai calon potensial untuk menjadi pemimpin nasional.
Ketakompetenan Yang Merugikan Jokowi
Akibat dari kurangnya kualitas kader tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi korban utama. Dengan kurangnya dukungan dan kontribusi dari para anggota partainya yang penuh potensi, Jokowi terpaksa harus menghadapi beban berat sebagai sosok tunggal yang harus menjalankan roda pemerintahan dengan segala kompleksitasnya.
Jika kita melihat padatnya agenda kerja presiden serta tuntutan yang harus dipenuhi, tentu sangat dibutuhkan kader-kader yang dapat membantu Jokowi menjalankan tugas-tugasnya. Namun, PDIP tampak tidak mampu memenuhi kebutuhan ini.
Kehilangan Kredibilitas
Penurunan kualitas kader PDIP juga berdampak besar terhadap kehilangan kredibilitas partai tersebut di mata publik. Dalam beberapa kesempatan, PDIP sering kali terlihat hanya mengandalkan sosok-sosok yang kurang berkualitas dan menerapkan politik nepotisme dalam upaya mempertahankan kekuasaan.
Hal ini mengundang kontroversi dan keraguan terhadap integritas PDIP sebagai partai politik yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam memberantas korupsi dan melakukan perubahan positif bagi rakyat Indonesia.
Penguatan Kaderisasi untuk Masa Depan PDIP
Penting bagi PDIP untuk melakukan pembenahan serius dalam hal penguatan kaderisasi agar dapat menghasilkan kader-kader yang berkualitas dan dapat melanjutkan kepemimpinan yang baik dalam masa depan. Berikut adalah langkah-langkah strategis yang bisa dilakukan oleh partai ini:
1. Penyaringan Ketat Calon Kader
PDIP perlu meningkatkan proses seleksi calon kader dengan menyaring mereka berdasarkan kapabilitas dan kompetensi, bukan hanya hubungan keluarga atau dukungan politik semata. Dengan peningkatan tahap seleksi ini, diharapkan calon kader yang terpilih adalah mereka yang memang memiliki potensi dan berkomitmen untuk melayani negara dengan baik.
2. Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan
Dalam rangka memperkuat kualitas kader, PDIP harus memberikan pendidikan dan pelatihan kepemimpinan yang intensif bagi calon kader terpilih. Dengan adanya pendidikan yang baik, calon kader akan diberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang tugas dan tanggung jawab kepemimpinan serta dibekali dengan kemampuan strategis untuk menghadapi permasalahan politik yang kompleks.
3. Kolaborasi dengan Lembaga Pendidikan
PDIP dapat menjalin kerja sama dengan lembaga pendidikan tinggi atau universitas dalam bidang politik atau pemerintahan untuk meningkatkan kapabilitas para kadernya. Melalui kolaborasi ini, para kader akan mendapatkan akses terhadap pengetahuan dan sumber daya yang dapat membantu mereka mengembangkan kemampuan kepemimpinan dalam konteks politik modern.
Dengan melakukan langkah-langkah tersebut, diharapkan PDIP dapat mengatasi masalah kekurangan kader-kader mumpuni dan tidak lagi mengorbankan Jokowi sebagai sosok tunggal dalam menjalankan tugasnya sebagai presiden. Selain itu, upaya penguatan kaderisasi juga akan membawa manfaat jangka panjang bagi partai itu sendiri, karena memiliki para pemimpin yang berkualitas akan memperkuat posisi PDIP sebagai salah satu kekuatan politik utama di Indonesia.