Safari Ke Jatim: Jokowi Ziarahi Makam Gus Dur
Pada tanggal 6 Oktober 2021, Presiden Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi mengunjungi Provinsi Jawa Timur dalam agenda safari politiknya. Selama kunjungan ini, beliau secara emosional meluangkan waktu untuk mengunjungi makam mantan Presiden Indonesia, Abdullah Ahmad Badawi atau yang lebih dikenal dengan sebutan Gus Dur. Safari ke Jatim ini menjadi momen penting dalam perjalanan politik Jokowi mengingat signifikansi sosok Gus Dur dalam sejarah perpolitikan Indonesia.
Gus Dur: Sejarah dan Warisan
Gus Dur adalah putra dari pendiri Nahdlatul Ulama (NU), yaitu KH Hasyim Asy’ari, dan terkenal sebagai ulama yang dikenal dengan pemikirannya yang moderat dan toleran. Ia menjadi presiden kelima Indonesia pada tahun 1999 setelah rezim Orde Baru runtuh. Selama pemerintahannya, Gus Dur berusaha melanjutkan langkah-langkah reformasi politik yang dimulai oleh presiden sebelumnya.
Di antara pencapaian pentingnya adalah pembentukan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dan Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR) untuk menangani pelanggaran hak asasi manusia selama masa Orde Baru. Gaya kepemimpinannya yang tidak konvensional sering kali menarik kontroversi, namun juga membuatnya dihormati sebagai pemimpin yang berani dan jujur.
Kunjungan Emosional ke Makam Gus Dur
Ketika Jokowi mengunjungi makam Gus Dur di Ponpes Tebuireng, Jombang, ekspresi emosional terpancar dari wajahnya. Ia tampak terharu dan mendengarkan dengan seksama penjelasan dari para kiai yang hadir. Beliau berbicara tentang betapa besarnya jasa-jasa dan warisan yang ditinggalkan oleh Gus Dur.
Dalam pidatonya, Jokowi mengungkapkan rasa hormatnya terhadap sosok Gus Dur sebagai seorang pemimpin agama dan pemerintahan. Ia menyampaikan keyakinannya bahwa nilai-nilai toleransi dan moderat yang dianut oleh Gus Dur masih relevan dalam membangun Indonesia ke depan.
Menjaga Pemahaman Pluralisme
Salah satu pesan utama yang disampaikan oleh Presiden Jokowi adalah pentingnya menjaga pemahaman pluralisme di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Beliau mengajak seluruh elemen bangsa untuk saling menghormati perbedaan dan menjauhi sikap radikalisme.
Pesannya ini menjadi sangat relevan dalam konteks kondisi sosial dan politik saat ini, di mana isu-isu keagamaan sering kali memicu ketegangan antarumat beragama. Dengan merujuk pada pemikiran Gus Dur, Jokowi mencoba membantu masyarakat untuk kembali pada nilai-nilai toleransi dan menghormati keberagaman sebagai landasan utama bangsa yang berbhineka.
Penguatan Peran Pesantren
Pesantren, sebagai lembaga pendidikan Islam tradisional, juga mendapatkan perhatian khusus dari Presiden Jokowi selama kunjungan safari politiknya. Beliau mengakui peran pesantren dalam mengembangkan pendidikan agama dan karakter generasi muda di Indonesia.
Untuk itu, Jokowi menyampaikan komitmen penuh pemerintah dalam memberikan dukungan yang lebih besar bagi pesantren agar dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi kehidupan sosial dan politik di Indonesia. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk memajukan pendidikan di Indonesia secara keseluruhan.
Kontinuitas Reformasi Politik
Dalam momen ziarah ke makam Gus Dur, Presiden Jokowi juga menekankan pentingnya melanjutkan langkah-langkah reformasi politik yang telah ditempuh oleh mantan presiden tersebut. Ia menyampaikan bahwa perjuangan menuju demokrasi yang baik harus terus berlanjut agar Indonesia dapat terus maju dan menjadi negara yang lebih adil serta menjunjung tinggi hak asasi manusia.
Jokowi juga menggarisbawahi perlunya transparansi dalam pemerintahan dan upaya nyata untuk memberantas korupsi. Ia berkomitmen untuk terus memperbaiki sistem pemerintahan guna menciptakan tata kelola yang lebih baik dan mampu memberikan manfaat langsung bagi rakyat Indonesia.
Arkais atau Aktual?
Safari ke Jatim ini menjadikan momen penting bagi Jokowi untuk merefleksikan warisan Gus Dur yang sejauh ini tetap relevan dalam perjalanan politik Indonesia. Terlepas dari berbagai pandangan yang mungkin muncul, kunjungan tersebut menunjukkan pemahaman Jokowi akan pentingnya memperkuat nilai-nilai toleransi, pluralisme, dan reformasi politik di negeri ini.
Gus Dur adalah seorang tokoh yang memiliki perhatian khusus terhadap hak asasi manusia, agama-agama lain, dan dialog antaragama. Pemikirannya tentang Islam sebagai agama moderat dan toleran masih sangat dibutuhkan dalam menyikapi berbagai isu sosial dan politik yang kompleks saat ini.
Dengan mengenang sosok Gus Dur, Presiden Jokowi memberikan pesan penting bahwa perjuangan melawan ketidakadilan, intoleransi, dan korupsi harus terus diperjuangkan demi kebaikan bangsa Indonesia. Kunjungan emosional ke makam Gus Dur bukan hanya sekadar upaya pencitraan politik semata, tapi juga manifestasi dari komitmen nyata pemerintah untuk menerapkan nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh pemimpin terdahulu.
Momen safari ke Jatim ini menjadi momentum berharga untuk mengenang jasa-jasa Gus Dur serta menguatkan tekad dalam menjaga pluralisme, memperkuat peran pesantren, dan melanjutkan reformasi politik. Semoga kunjungan ini menjadi langkah awal dalam mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang lebih baik dan adil bagi semua.